Kenali Gejala dan Bahaya Kecanduan Seksual

Kenali Gejala dan Bahaya Kecanduan Seksual

Bagikan :


Kecanduan seks sering juga dikenal dengan istilah hiperseksual. Orang yang mengalami kecanduan seksual memiliki dorongan seksual yang kuat serta terobsesi dengan berbagai aktivitas seksual. Namun, kondisi ini tidak bisa disamakan dengan orang yang memiliki hasrat seksual yang tinggi.

Dilansir dari Healthline, kecanduan seksual pada awalnya tidak dapat diklasifikasikan sebagai gangguan mental menurut panduan DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder). Namun kini kecanduan seksual tetap dapat didiagnosis menggunakan DSM-5 dan ICD-10 dan diklasifikasikan sebagai parafilia atau kondisi penyimpangan dalam bentuk fantasi dan perilaku seksual yang berlangsung secara intens.

Mengingat perilaku seksual adalah sesuatu yang bersifat sangat pribadi, kondisi kecanduan ini jarang sekali terangkat ke permukaan. Tak banyak orang yang mengalami kecanduan seksual mau memeriksakan diri dan cenderung menyembunyikannya dari keluarga dan pasangan.

Orang yang mengalami kecanduan seksual atau hiperseksual kerap menghabiskan waktu untuk memikirkan aktivitas seksual dan terobsesi dengan kegiatan dan rangsangan seksual lainnya. Pada tingkat yang parah, kecanduan seksual ini dapat mengganggu kehidupan dan hubungan sosial si pecandu. 

Gejala seseorang mengalami kecanduan seksual (hiperseksual)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tanda-tanda seseorang mengalami kecanduan seksual seringkali tidak dikenali atau bahkan tidak disadari. Namun, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai sebagai tanda seseorang mengalami kecanduan seksual, yaitu:

  • Aktivitas seksual mendominasi kehidupan dan pikiran
  • Sering melakukan masturbasi berlebihan
  • Sering berganti-ganti partner dalam hubungan seksual, terikat dengan prostitusi atau seks bebas   
  • Stres jika hasrat seksualnya tidak terpenuhi
  • Sering mengonsumsi konten pornografi
  • Lebih mengutamakan aktivitas seksual dibanding kehidupan sehari-hari dan hal-hal produktif lainnya
  • Menempatkan diri sendiri atau orang lain dalam bahaya akibat perilaku seksual
  • Sering berbohong untuk menutupi perilaku seksual
  • Sering menyendiri dan menarik diri dari interaksi sosial agar memiliki waktu untuk melakukan aktivitas sosial
  • Sulit mendapat kepuasan seksual meskipun telah melakukan aktivitas seksual dalam waktu lama
  • Suka melakukan hubungan seks lewat telepon, berinteraksi dengan prostitusi
  • Terlibat aktivitas seksual seperti eksibisionisme atau voyeurisme

Apa bahayanya bila tidak ditangani?

Kecanduan seksual yang tidak ditangani serius dapat menyebabkan depresi dan masalah pada hubungan sosial terutama pada pasangan. Orang yang memiliki kecanduan seks cenderung sulit untuk membina hubungan sosial yang sehat karena pecandu akan melakukan banyak kebohongan demi menutupi perilaku seksualnya.

Pada pasangan yang sudah menikah, kecanduan seks dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan yang dapat berdampak pada masalah ekonomi dan psikologis bagi sang ibu. Kecanduan seks juga meningkatkan risiko penyakit kelamin dan penyakit menular seksual lainnya.

Untuk itu, jika Anda atau orang terdekat Anda menunjukkan gejala kecanduan seksual sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater agar mendapatkan penanganan. Setelah menjalani pemeriksaan, psikolog atau psikiater akan merekomendasikan terapi yang sesuai untuk menangani kecanduan seksual tersebut.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 21:25